TUGAS
PENGANTAR EKONOMIKA
MAKALAH
PENGANTAR EKONOMIKA
Disusun oleh : NURHADI
BAB I
Pendahuluan1
1Latar belakang
Ekonomi sebagai salah satu bidang
ilmu pengetahuan sudah tentu memilikianalisa maupun teori-teori ekonomi yang
nantinya bisa diterapkan dalam kehidupansehari-hari.
Dalam hubungannya dengan kehidupan sehari-hari setiap
individu,perusahaan-perusahaan, maupun masyarakat secara keseluruhan akan
selalumenghadapi
persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi. Yaitu, seperti persoalan
yangmenghendaki seseorang, atau suatu perusahaan ataupun anggota masyarakat
untukmembuat suatu keputusan tentang cara yang terbaik untuk melakukan suatu
kegiatanekonomi. Ataupun membantu dalam
mangambil keputusan untuk mengambil suatupeluang. Hal ini dapat dipelajari melalui teori-teori ekonomi adalah
perbuatankeputusan.Seperti di Indonesia yang laju perekonomiannya
tidak begitu baik. Dimanapengangguran dan kemiskinan yang dapat
menyebabkan semakin merebaknya tindakkriminalitas dimasyarakat, serta
ketergantungan akan produk-produk luar negeri yangmenyebabkan masyarakat
menjadi lebih konsumtif tidak mempergunakan modal yang dimiliki nya untuk investasi. Hal itu bisa terjadi tidak lepas dari
pengaruh kondisiperekonomian
Indonesia yang terpuruk dan kondisi politik yang carut-marut sepertikasus bank century yang berlarut-larut, selain
itu terjadinya maklar kasus (markus) yangdilakukan oleh para pejabat,
serta penggelapan uang pajak yang turut memperburukkondisi perekonomian di Indonesia.
1.2Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:1.Untuk mengetahui pengertian Ilmu Ekonomi2.Untuk
mengetahui ruang lingkup ilmu ekonomi3.Untuk mengetahui konsep-konsep dari ilmu
ekonomi
1.3Manfaat
Melalui
penulisan makalah ini, manfaat yang diharapkan yaitu setelah mengetahuipengertian ruang lingkup, konsep-konsep serta
implementasi dari ilmu ekonomidiharapkan
masyarakat, perusahaan, maupun pelaku ekonomi akan terbantu dalammengambil
suatu keputusan atau mengambil suatu peluang dalam kegiatan ekonomi,dan mengatasi masalah-masalah ekonomi
ELASTISITAS
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu
masyarakat atau negara menunjukkan bahwa kegiatan permintaan dan penawaran
sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya harga barang yang berlaku. Dengan
demikian perubahan harga akan memengaruhi besarnya jumlah barang yang diminta
(permintaan) dan jumlah barang yang ditawarkan (penawaran). Seberapa besar
pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang dapat dihitung dengan
menggunakan rumus elastisitas.
Harga adalah
nilai barang yang ditentukan dengan uang atau alat tukar lain yang senilai,
yang harus dibayarkan untuk barang dan jasa pada waktu tertentu di pasar
tertentu.
1.Definisi Elastisitas
Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.
Elastisitas terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang tersebut.
b. Elastisitas silang (cross elasticity) adalah persentase perubahan jumlah barang x yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y).
c. Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil konsumen.
2. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini.
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
Contoh:
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!
Jawab:
a. Macam-Macam Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan terdiri atas lima macam.
Elastisitas permintaan terdiri atas lima macam.
Keterangan:
% ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPd = Persentase perubahan harga barang
% ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPd = Persentase perubahan harga barang
b. Kurva Elastisitas Permintaan
c. Menghitung Elastisitas Permintaan secara Matematis
Dari rumus elastistas:
menunjukkan, bahwa:
adalah turunan pertama dari Q atau Q1.
Contoh 1:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 – -P. Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80!
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 – -P. Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80!
Jawab:
Jika P = 80, maka Q = 50 – 1/2 (80)
Q = 50 – 40
Q = 10
3. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dapat dengan rumus sebagai berkut.
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas penawaran
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas penawaran
Contoh:
Pada saat harga Rp500,00 jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian harga turun menjadi Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien elastisitas penawarannya!
Jawab:
a. Macam-Macam Elastisitas Penawaran
Seperti halnya elastisitas permintaan, elastisitas penawaran juga terdapat lima macam, yaitu:
Seperti halnya elastisitas permintaan, elastisitas penawaran juga terdapat lima macam, yaitu:
Keterangan:
% ΔQs : Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
% ΔPs : Persentase perubahan harga barang
% ΔQs : Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
% ΔPs : Persentase perubahan harga barang
b. Kurva Elastisitas Penawaran
Cara praktis menentukan besarnya elastisitas tanpa
mencari turunan Q atau Q1, yaitu:
1) Jika persamaan fungsi menunjukkan P = a – bQ
(fungsi permintaan) dan P = a + bQ (fungsi Penawaran), maka rumus elastisitasnya
adalah sebagai berikut.
Contoh 1:
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 50!
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 50!
Jawab:
Dengan cara biasa Jika P = 50, maka
Dengan cara biasa Jika P = 50, maka
50 = 100 – 2Q
2Q = 50
Q = 25
2Q = 50
Q = 25
Contoh 2:
Diketahui fungsi penawaran P = 100 + 2Q. Hitunglah elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 500!
Diketahui fungsi penawaran P = 100 + 2Q. Hitunglah elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 500!
Jawab:
Dengan cara biasa Jika P = 500, maka
500 = 100 + 2Q
-2Q = -400
Q = 200
-2Q = -400
Q = 200
. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
- Selera. dengan berubahnya selera konsumen
atas suatu barang atau jasa tertentu, maka tentu saja jumlah permintaan
atas barang atau jasa itu pun berubah. Apabila
·
akan meningkat. Keadaan yang sebaliknya akan terjadi
apabila barang atau jasa itu tidak disukai oleh konsumen.
- Perubahan Pendapatan.
Apabila pendapatan masyarakat bertambah, maka tentu akan terjadi perubahan
pola permintaan di pasar. Misalnya kenaikan gaji pegawai negeri dan
karyawan swasta sudah pasti akan meningkatkan pendapatan pegawai negeri
dan karyawan yang bersangkutan. Kenaikan ini dapat mengakibatkan
terjadinya perubahan permintaan terhadap beberapa komoditi pada tingkat
harga tertentu atas barang-barang kebutuhan pokok, pendidikan dan
rekreasi, serta masih banyak lagi
- Perubahan Jumlah Penduduk. Pertambahan
penduduk merupakan faktor yang sangat dominan terhadap perubahan
permintaan dan penawaran. Gejala ini mudah dimengerti, mengingat tidak
ungkin seorang anak manusia yang lahir di dunia ini akan dibiarkan
demikian saja tanpa perawatan, makanan, pakaian dan tempat tinggal serta
pendidikan sebagaimana layaknya manusia yang harus hidup wajar. Jadi
jelaskanlah bahwa semakin banyaknya jumlah penduduk akan mengakibatkan
meningkatkannya permintaan atas barang atau jasa
- Harapan atau Ekspektasi. Harapan
atau ekspektasi konsumen merupakan perkiraan yang ia tetapkan di kemudian
hari atas pendapatan yang ia terima. Apabila dia memperkirakan bahwa
tingkat pendapatannya akan meningkat, sehingga jumlah permintaan pun akan
cenderung meningkat. Sebaliknya, apabila ia memperkirakan bahwa tingkat
pendapatannya akan menurun, maka jumlah permintaan pun akan cenderung
menurun
- Harga Barang Lain yang Berhubungan, baik Barang
Subsitusi maupun Barang Komplementer. Dengan meningkatnya harga
barang subtitusi, permintaan suatu barang tertentu akan meningkat, dan
sebaliknya jika barang subtitusi menurun, maka permintaan akan barang itu
menurun.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
- Teknologi Produksi. Tingkat
kemajuan teknologi perusahaan menentukan kemampuan berproduksi perusahaan
itu. Pada umumnya, semakin tinggi teknologi yang diterapkan semakin
efesienlah perusahaan itu.
- Munculnya Produsen Baru. Munculnya
produsen baru di pasaran akan menambah jumlah barang yang dijual dan
ditawarkan.
- Harga Sumber-Sumber Produksi. Naik
turunnya harga sumber-sumber produksi akan mengakibatkan naik dan turunnya
biaya produksi. Hal ini akan mempengaruhi penawaran suatu jenis
barang.
- Harapan atau ekspektasi produsen.
Apabia produsen memperkirakan adanya peningkatan harga barang atau jasa,
penurunan harga sumber-sumber produksi, juga mengalami peningkatan
pendapatan konsumen, maka dari produsen itu akan semakin meningkatkan
besarnya penawaran kepada konsumen.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Penawaran
Penawaran
dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan
menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran.
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi penawaran.
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi penawaran.
a. Harga Barang itu
Sendiri
Apabila
harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang
ditawarkan juga akan meningkat.
Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
b . Harga Barang
Pengganti
Apabila
harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang
yang ditawarkan.
Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah.
Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah.
Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
TEORI
PERILAKU KONSUMEN
PERILAKU
KONSUMEN
DEFINISI
PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh
seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan
membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.
Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum
pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian
konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada
tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap
setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi
kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang
dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun
organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka
mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat
menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu,
yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing.
Teori Nilai Guna (utility)
Didalam teori ekonomi kepuasan atau
kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan barang-barang
dinamakan nilai guna atau utility. Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka makin
tinggilah nilai gunanya atau utilitinya.
Nilai guna dibedakan diantara dua
pengertian: nilai guna total dan nilai guna marjinal. Nilai guna total
dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Sedangkan nilai guna marjinal
berarti pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan pertambahan
(atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.
Hipotesis Utama Teori Nilai Guna
Hipotesis utama teori nilai guna,
atau lebih dikenal sebagai Hukum nilai guna marjinal yang semakin menurun,
menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang diperoleh seseorang dari
mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang
tersebut terus menerus menambah konsumsinya ke atas barang tersebut. Pada
akhirnya tambahan nilai guna akan menjadi negatif yaitu apabila konsumsi ke
atas barang tersebut ditambah satu unit lagi, maka nilai guna total akan
menjadi semakin sedikit. Pada hakikatnya hipotesis tersebut menjelaskan bahwa
pertambahan yang terus-menerus dalam megkonsumsi suatu barang tidak secara
terus-menerus menambah kepuasan yang dinikmati orang yang mengkonsumsikannya.
Perilaku permintaan
konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang
lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini
didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang
dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa
sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
TABEL 7.1
Nilai Guna Total dan Nilai Guna Marjinal
dalam Angka
Jumlah buah mangga yang dimakan
|
Nilai guna total
|
Nilai guna marginal
|
0
|
0
|
-
|
1
|
30
|
30
|
2
|
50
|
20
|
3
|
65
|
15
|
4
|
75
|
10
|
5
|
83
|
8
|
6
|
87
|
4
|
7
|
89
|
2
|
8
|
90
|
1
|
9
|
89
|
-1
|
10
|
85
|
-4
|
11
|
78
|
-7
|
BAB III
KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1. Perilaku konsumen adalah proses yang
dilalui oleh seseorang/organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhannya.
2. Jadi macam-macam teori perilaku konsumen
terdiri dari teori mikro, teori psikologis, dan teori antropologis
3. Yang menjadi
prinsip dasar dalam prilaku konsumen disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya,
Kelangkaan dan terbatasnya pendapatan, Konsumen mampu membandingkan biaya
dengan manfaat, Tidak selamanya konsumen dapat memperkirakan manfaat dengan
tepat, Setiap barang dapat di distribusi dengan barang lain, dan Konsumen
tunduk terhadap hukum berkurangnya tambahan kepuasan (the law of diminishing marginal
utility).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar